“7:10. I win, bitch.”
Agaknya, hantu perempuan berambut hitam panjang bernama Sadako (atau Samara untuk nama bulenya) masih belum diperkenankan oleh para petinggi-petinggi studio film yang serakah untuk beristirahat dengan tenang di dalam sumur. Usai Jepang membangkitkannya kembali tahun lalu lewat film bermetode crossover dimana Sadako ditandingkan melawan memedi ikonik lainnya, Kayako, dalam Sadako vs Kayako yang level menghiburnya plus absurditasnya jauh melampaui pertarungan dua superhero galau, kini giliran Hollywood menjajal peruntungannya lewat Rings. Tidak jelas mengambil pendekatan sekuel atau reboot, Rings merupakan instalmen ketiga usai The Ring (2002) yang tidak dinyana-nyana seseram versi aslinya dan The Ring Two (2005) yang lempeng tapi masih bolehlah dalam urusan menciptakan atmosfer creepy. Barisan pemain Rings sama sekali baru – tidak melibatkan pelakon seri-seri sebelumnya termasuk Naomi Watts – begitu pula sang nahkoda kapal, F. Javier Gutierrez, yang baru sekali ini menangani film panjang untuk penayangan bioskop. Benang merah tersisa yang menautkan Rings dengan dua film terdahulu adalah kehadiran Samara beserta video kutukan kreasinya.