January 31, 2014

REVIEW : THE WOLF OF WALL STREET


“Let me tell you something. There's no nobility in poverty. I've been a poor man, and I've been a rich man. And I choose rich every fucking time.” – Jordan Belfort 

Mengharapkan untuk menyaksikan Leonardo DiCaprio beraksi untuk memerangi segerombolan serigala yang memorakporandakan Wall Street atau malah justru melihatnya bertransformasi menjadi manusia serigala yang senantiasa meraung raung dalam The Wolf of Wall Street? Hempaskan segera jauh-jauh pengharapan itu karena jelas bukan itu yang akan diperbincangkan oleh Martin Scorsese sepanjang 3 jam (Ya, Anda tidak salah baca) dalam film teranyarnya yang dinominasikan di 5 kategori dalam Academy Awards ini. Ketimbang melenakan penonton dengan gelaran aksi bertabur fantasi, sutradara penggenggam Oscar berkat The Departed ini justru mengajak kita untuk menelusuri lebih dalam dari Wall Street yang rupanya menyimpan setumpuk ‘kotoran’ dan kebusukan di balik penampilan luarnya yang serba indah-megah-mewah serta mengisyaratkan bahwa ini adalah salah satu tempat terbaik di Amerika Serikat untuk mewujudkan American Dream

January 25, 2014

13 FILM INDONESIA TERBAIK 2013 VERSI CINETARIZ


Tidak terasa sudah saatnya bagi saya untuk menyusun daftar Film Indonesia Terbaik 2013 Versi Cinetariz. Seperti baru kemarin saya meluangkan waktu untuk mengetik deretan film-film nasional yang hendak mengunjungi khalayak ramai sepanjang kuartal awal 2013, seperti baru kemarin saya berlari tiada henti kesana kemari mengejar dosen pembimbing demi masa depan, seperti baru kemarin saya resah tiada berkesudahan melihat nasib film Indonesia yang dihimpit habis oleh summer movies keluaran raksasa Hollywood, dan seperti baru kemarin saya menciptakan guyonan bersama kawan-kawan dekat perihal Habibie & Ainun yang fenomenal. Waktu berlalu dengan begitu cepatnya, bukan? 

January 19, 2014

REVIEW : POLICE STORY 2013


Franchise laris asal Hong Kong yang berjasa dalam melambungkan nama Jackie Chan ke berbagai belahan dunia, Police Story, telah kembali! Ya, setelah cukup mengistirahatkan diri selama kurang lebih 9 tahun, jilid teranyar yang dilabeli Police Story 2013 ini hadir. Namun sebelum Anda bersuka cita dan keburu membangun ekspektasi setinggi mungkin untuk melihat sepak terjang Jackie Chan menghantam habis lawan-lawannya seraya meluncurkan guyonan-guyonan khasnya, satu hal yang perlu diketahui adalah Police Story 2013 mengikuti formula anyar yang ditanamkan oleh New Police Story. Ini berarti, selain menjadi instalmen yang berdiri tanpa memiliki keterkaitan dengan 5 seri awal, film pun dibawa ke ranah penceritaan yang cenderung gelap, suram, dan muram. Bukan keputusan yang mudah dan jelas akan memecah belah resepsi dari penonton, namun saya harus mengatakan upaya yang dilakukan oleh Jackie Chan terbilang berhasil: It’s much better than I expected. Police Story 2013 memang tidak yang terbaik, tetapi jelas salah satu yang terunggul kala disandingkan dengan keenam seri Police Story

January 17, 2014

THE 86th ACADEMY AWARDS NOMINATIONS LIST


Segala keriuhan dari awards season tahun ini segera mencapai puncaknya dengan telah diumumkannya deretan penghuni nominasi Academy Award yang ke-86 oleh bintang utama dari Rush dan Thor: The Dark World, Chris Hemsworth, yang mendampingi ketua anyar dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS), Cheryl Boone Isaacs pada 16 Januari 2014. Seperti yang telah banyak diprediksi oleh berbagai kalangan sebelumnya, American Hustle garapan David O. Russell memborong nominasi terbanyak dengan menghiasi 10 kategori, termasuk menempati seluruh kategori di departemen akting, seperti yang dilakukan oleh Silver Linings Playbook tahun lalu. Bersaing ketat dengan American Hustle adalah Gravity yang sama-sama menorehkan 10 nominasi, meliputi beberapa kategori utama seperti Best Picture, Best Director, Best Actress, Best Original Score dan Best Editing. 

January 16, 2014

REVIEW : PRINCESS, BAJAK LAUT & ALIEN


"Hidup harus seimbang, bukan? Ya sedikit bersenang-senang tidak akan membunuhku."

Menemukan sebuah film Indonesia yang menyasar pangsa pasar anak-anak (atau katakanlah, keluarga) dengan kualitas penggarapan di atas rata-rata itu tidak lebih mudah daripada mengobrak-abrik jerami demi menemukan sebuah jarum. Menengok kembali ke tahun 2013, adakah film anak yang mampu dengan mudahnya merebut hati Anda? Jika pertanyaan itu diajukan kepada saya, maka jawabannya sudah teramat sangat jelas: tidak ada. Menyadari betapa anak-anak di Indonesia terlalu dimanjakan dengan produk asing lantaran perfilman negeri ini kelewat menganaktirikan target pasar yang satu ini, empat sahabat lama yang terdiri atas Upi, Rizal Mantovani, Eko Kristianto, dan Alfani Wiryawan memutuskan untuk berkolaborasi menciptakan sebuah film omnibus untuk anak-anak. Dilabeli dengan judul Princess, Bajak Laut & Alien, film memertemukan empat cita rasa berbeda yang diolah sesuai dengan gaya khas dari masing-masing koki. 

January 13, 2014

REVIEW : PARANORMAL ACTIVITY: THE MARKED ONES


Di penghujung film Paranormal Activity 4, sebuah post-credits scene yang mengindikasikan adanya semacam ‘pecahan’ untuk franchise Paranormal Activity disisipkan. Meninggalkan kompleks perumahan warga kelas menengah ke atas dan menuju ke area pemukiman warga Hispanik, ada rasa ketertarikan dalam diri saya untuk menyimak apa yang akan diperbuat oleh Oren Peli dan tim di jilid teranyar. Dengan nuansa yang segar (atau katakanlah, berbeda dari sebelumnya), maka saya tentu mengharapkan Paranormal Activity: The Marked Ones akan mengobati rasa kecewa terhadap franchise yang di dua seri terakhir mengalami penurunan kualitas yang terbilang signifikan. Terlebih, jilid ini tidak dimaksudkan sebagai sebuah kelanjutan melainkan spin-off (atau ‘saudara sepupu’) dengan kabarnya beberapa serpihan penceritaan yang meninggalkan tanda tanya besar di empat seri sebelumnya akan disatukan di sini. Akan tetapi, setelah saya merasakan sendiri pengalaman menonton Paranormal Activity: The Marked Ones di bioskop, sebuah kesimpulan penting yang berhasil saya tarik justru: jangan pernah lagi menaruh ekspektasi terhadap franchise ini, meski kecil sekalipun. 

THE 71st GOLDEN GLOBE AWARDS WINNERS LIST


Siapa yang berjaya di perhelatan ke-71 dari Golden Globe Awards? Well... Persaingan ketat 12 Years a Slave dan American Hustle yang sama-sama diganjar nominasi terbanyak dengan 7 kategori, pada akhirnya dimenangkan oleh American Hustle yang menggenggam 3 piala meliputi Best Motion Picture dan Best Actress untuk Amy Adams (Akhirnya!) di wilayah Comedy or Musical serta Best Supporting Actress untuk Jennifer Lawrence. Sementara 12 Years of Slave nyaris saja tidak memeroleh cinta dari Hollywood Foreign Press Association andaikan film garapan Steve McQueen tersebut tak diganjar Best Motion Picture in Drama. Phewww... 

January 10, 2014

REVIEW : THE SECRET LIFE OF WALTER MITTY


"Beautiful things don't ask for attention."

Begitu banyak harapan, begitu banyak impian, namun begitu kecil keberanian untuk mewujudkannya. Beberapa orang bahkan rela mengubur impian besar mereka dalam-dalam demi terwujudnya kehidupan yang aman, teratur, dan nyaman. Tetapi yang lantas menjadi pertanyaan, apakah dengan dihempaskannya segala mimpi-mimpi itu lantaran kelewat enggan untuk menghadapi tantangan hidup yang penuh lika liku dapat menjamin kebahagiaan hidup? Walter Mitty (Ben Stiller) telah memiliki jawabannya dan itu adalah tidak. Konsekuensi yang kudu ditanggungnya kala memilih untuk tetap bernafas di zona nyamannya adalah hidup yang monoton. Dia mencoba menekan segala keinginannya yang menggebu-nggebu yang lantas terproyeksikan ke dalam bentuk lamunan. Membayangkan memiliki kehidupan yang besar, penuh warna, dan penuh tantangan, akan tetapi pada kenyataannya dia tidak lebih dari sekadar manusia yang terjebak di dalam sebuah kotak kecil yang tidak menyisakan banyak ruang gerak.  

January 7, 2014

REVIEW : LASKAR PELANGI SEKUEL 2: EDENSOR


"Gantungkan mimpi-mimpimu setinggi langit biar Tuhan yang mememuk mimpimu agar menjadi kenyataan."

Saya tidak ingin ulasan ini terdengar sebagai sesuatu yang kejam, tidak berperasaan, sinis, menyakitkan, dan menjengkelkan, tetapi maaf beribu maaf, saya harus mengatakan dengan jujur kepada Anda bahwa Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor adalah salah satu film yang paling membosankan yang saya tonton sepanjang tahun 2013. Tidak seperti Riri Riza dan Mira Lesmana yang mentransfigurasi dua novel rekaan Andrea Hirata, Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi, dengan begitu lancar ke dalam bahasa gambar dimana mereka mampu menyulap ribuan kata perihal perjuangan dalam menggapai mimpi yang sejatinya sederhana menjadi sebuah tontonan yang padat berisi, menggugah emosi, dan inspiratif namun tak pernah menjadi kelewat ceriwis, maka Benni Setiawan yang menggantikan tugas duo maut tersebut seolah begitu kesulitan untuk menerjemahkan apa yang coba untuk disampaikan oleh Andrea Hirata melalui tulisan-tulisannya dalam Laskar Pelangi Sekuel 2: Edensor

January 4, 2014

[Preview] DAFTAR FILM INDONESIA SIAP RILIS JANUARI 2014


Mari kita ucapkan selamat tinggal ke 2013 dan ucapkan selamat datang ke 2014. Harapan akan adanya kebahagiaan yang melingkupi perfilman Indonesia terlahir kembali. Di bulan pertama tahun 2014 ini, Anda akan disambut oleh kehadiran 9 film (salah satunya adalah rilis ulang) dengan variasi genre. Ada film omnibus anak pertama di Indonesia, film mengenai marching band, horor yang didasarkan pada urban legend, pemenang FFI 2013 untuk Film Terbaik, hingga film perampokan bercampur komedi yang dibintangi oleh comic ternama Indonesia. Terdengar menjanjikan untuk sebuah permulaan? 

Untuk lebih lengkapnya, inilah film-film Indonesia yang dirilis pada Januari 2014:

REVIEW : THE HOBBIT: THE DESOLATION OF SMAUG


"There is something about you. Something you carry, something made of gold... but far more precious." - Smaug

The Hobbit is back! Sang Hobbit, Bilbo Baggins (Martin Freeman), melanjutkan perjalanannya bersama serombongan dwarves dan penyihir tua bijaksana mengarungi Middle-earth yang sempat tertunda di The Hobbit: An Unexpected Journey lantaran durasi film yang tidak mencukupi untuk merebut kembali kerajaan Dwarf. Selayaknya sebuah sekuel, maka Anda bisa mengharapkan jalinan kisah yang lebih rumit penuh friksi (dan juga, kelam!), aksi yang bertaburan, dan tentunya efek khusus yang dirakit dengan lebih megah mencengangkan. Peter Jackson menyadari bahwa jilid sebelumnya terlalu banyak cakap, bertele-tele, serta agak terlalu aman, maka di The Hobbit: The Desolation of Smaug ini dia mencoba untuk sedikit menebus kesalahan yang telah membuat sebagian penggemar mengeluh penuh kekecewaan. Upaya ‘penebusan dosa’ dari Jackson boleh dikatakan membuahkan hasil. Terdapat peningkatan dalam The Desolation of Smaug dimana film terasa lebih menyenangkan, lebih menggelitik, lebih bersemangat, lebih mengikat, dan lebih mendebarkan, ketimbang apa yang telah dicapai oleh An Unexpected Journey
Mobile Edition
By Blogger Touch