October 25, 2014

REVIEW : CHEF


“I may not do everything great in my life, but I'm good at this. I manage to touch people's lives with what I do and I want to share this with you.” 

Saat memutuskan untuk menyantap film yang dikategorikan sebagai ‘food porn’ – well, kurang lebih ini film kuliner – kamu tentu telah mengetahui apa yang akan dihadapi. Pemandangan makanan menggiurkan mata bertebaran sepanjang durasi, menggoda iman perutmu yang senantiasa merintih-rintih memohon untuk diisi dengan sepiring makanan lezat yang kamu saksikan di layar lebar. Godaan yang jelas sangat sulit untuk ditolak. Glek. Bahkan mengantisipasinya dengan mengenyangkan diri bukanlah sebuah solusi terbaik karena pada akhirnya, yah, kamu akan kembali kelaparan. Coba saja saksikan apa yang telah diperbuat oleh Jon Favreau (Elf, Iron Man) di Chef ini. Tanpa memiliki sedikit pun belas kasihan, Favreau membiarkan para penonton ‘tersiksa’ dengan ‘panorama’ cantik yang dihidangkannya sepanjang 100 menit yang akan membuat siapapun mengurungkan niat untuk berdiet... setidaknya pada hari menyaksikan film ini. 

Menjadi protagonis utama pada Chef adalah seorang koki ternama di sebuah restoran mewah yang berada di Los Angeles, Carl Casper (Jon Favreau). Walau memiliki karir gemilang, kekasih yang cantik (Scarlett Johansson) dan dihormati oleh rekan-rekan kerjanya, Carl tidak bahagia. Selain hubungan dengan putranya, Percy (Emjay Anthony), kurang harmonis karena kesibukan Carl di dapur, atasan Carl sekaligus pemilik restoran, Riva (Dustin Hoffman), pun mengekang kreativitasnya sedemikian rupa sehingga gagal memberi kesan baik bagi kritikus makanan berpengaruh, Ramsey Michel (Oliver Platt), yang berharap lebih kepada Carl. Mendapat ulasan buruk yang berlanjut pada pertengkaran dengan Ramsey di tempat umum yang menghebohkan dunia maya jelas menjadi akhir bagi karir Carl. Pontang panting tanpa pekerjaan, mantan istri Carl, Inez (Sofia Vergara), mendesak Carl untuk membangun bisnis makanannya sendiri menggunakan food truck sekalipun Carl menentang keras ide Inez ini. 

Sebagai sebuah film kuliner, menu utama yang tentu dipersiapkan sebagai andalan Chef adalah tangkapan gambar-gambar makanan yang melenakan mata. Bersiaplah untuk mendengar perutmu meronta-ronta dan mengalami ‘orgasme’ dimulai sejak Favreau membuka gelaran kisahnya hingga menutupnya. Ada beberapa wujud makanan yang menampakkan diri di sini, tetapi menjadi jagoan adalah daging panggang a la Texas, Cubanosandwich khas Kuba, dan (bentuk paling sederhana) roti panggang dengan lumeran keju leleh di tengah-tengahnya. Bukankah hanya dengan mendengar namanya saja sudah membuatmu, errr... meneteskan air liur? Oh, sensasinya akan lebih maksimal jika kamu berani memutuskan untuk menyaksikan Chef di layar lebar dalam keadaan perut kosong. Bisa jadi, hanya sesaat setelah film selesai, kamu akan melakukan perburuan terhadap sandwich maupun truk makanan. 

Sekalipun bahan pergunjingan dalam Chef adalah perihal dunia makanan, film tak serta merta menjelma selayaknya acara Eat Street dan hanya menonjolkan makanan sebagai daya tarik satu-satunya. Apa yang lantas membuat Chef terasa berisi adalah adanya perpaduan lembut antara kejenakaannya yang akan memantik tawamu serta kehangatan yang akan membuatmu tersentuh di dalam ramuan penceritaannya. Walau dimulai sedikit lambat, Chef tidak pernah terasa membosankan dan sedikit demi sedikit tuturan kisah menjadi semakin mengikat terutama setelah Favreau menunjukkan upaya Carl untuk merintis kembali karirnya dari nol dengan bantuan Inez dan rekan kerjanya yang setia, Martin (John Leguizamo), seraya mencairkan dinginnya hubungan bersama Percy serta bagaimana social media memberikan dampak yang tidak lagi bisa dipandang sebelah mata bagi karir seseorang di dewasa ini. Ketika Favreau lantas tancap gas dengan menggiring film menjadi road movie, pesona Chef pun semakin tak tertahankan. Penonton memperoleh sajian yang tidak sekadar cantik, tetapi juga lezat, mengenyangkan, sekaligus memuaskan. Tiada sedikit pun keberatan untuk menyantap kembali Chef suatu saat nanti.

Exceeds Expectations

No comments:

Post a Comment

Mobile Edition
By Blogger Touch