November 29, 2013

REVIEW : EYANG KUBUR


Poster dari Eyang Kubur itu bagus. Meski banyak yang mengatakan desain posternya adalah hasil plagiat dari The Addams Family... dan sebagainya, dan sebagainya... mau tak mau, kudu diakui ini adalah salah satu poster film Indonesia terbaik tahun ini. Menjalankan fungsinya sebagai alat promosi film secara semestinya yang akan membuat siapapun yang melangkahkan kaki ke bioskop membicarakannya (atau minimal, meliriknya). Terbungkus dengan cantik, artistik, dan rapi jali, ada sebuah kesan bahwa produk keluaran Unlimited Production ini layak untuk disantap. Begitu menyilaukan mata. Namun Anda perlu berhati-hati... karena poster ini disinyalir memiliki kemampuan untuk menghinoptis. Efek samping bagi mereka yang memandanginya lebih dari satu detik adalah berjalan menghampiri loket bioskop dan membeli satu (atau lebih) tiket untuk jam pertunjukkan Eyang Kubur. Waspadalah. 

November 25, 2013

REVIEW : SOKOLA RIMBA


"Aku mengajar di tempat ini, tetapi sesungguhnya akulah yang banyak belajar di tempat ini." - Butet

Selama perfilman Indonesia masih memiliki orang-orang seperti Riri Riza dan Mira Lesmana, jangan terburu-buru untuk meredupkan lilin harapan. Mungkin bagi Anda ini terdengar agak berlebihan, tapi pada kenyataannya, mereka merupakan dua dari segelintir pekerja film yang masih berani memertahankan idealisme untuk memajukan perfilman nasional di tengah-tengah iklim yang tidak pernah menentu. Garapan terbaru dari Riri Riza yang diproduseri oleh Mira Lesmana, Sokola Rimba, menunjukkan itu. Diangkat dari buku non-fiksi berjudul sama karya Butet Manurung, duo maut tersebut masih konsisten dalam melahirkan karya yang tidak hanya terkemas secara rapi, hangat, dan indah, tetapi juga memberikan pandangan yang baru, membuka hati, mata, dan wawasan. Sungguh jarang ada sebuah film buatan dalam negeri yang berhasil tampil secara informatif dan edukatif, tetapi tidak terasa cerewet dan pretensius. 

November 23, 2013

REVIEW : THE HUNGER GAMES: CATCHING FIRE


"People are looking to you, Katniss. You've given them an opportunity. They just have to be brave enough to take it." - Gale

Langkah kontroversial yang ditempuh oleh Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) pada akhir jilid perdana The Hunger Games, rupanya bukanlah solusi terbaik baginya untuk mencapai kehidupan yang damai-sentosa-bahagia-untuk-selamanya, setidaknya untuk saat ini. Serentetan konflik yang terlahir di jilid sebelumnya, kembali dikemukakan dalam The Hunger Games: Catching Fire dengan ramuan yang lebih kaya isi. Terjadinya perubahan konfigurasi dalam susunan sutradara, penulis skrip, dan sinematografer turut membawa dampak positif pada jilid kedua yang terasa lebih kokoh ketimbang sebelumnya. Ya, jalinan pengisahan yang cenderung lebih kompleks, penuh dinamika, menggigit, dan akan membuat Anda betah menduduki kursi bioskop hingga menit terakhir yang bisa jadi akan menimbulkan rasa gemas setengah mati adalah apa yang bisa Anda dapatkan kala menyimak The Hunger Games: Catching Fire

November 22, 2013

DAFTAR NOMINASI FESTIVAL FILM INDONESIA 2013 (FFI 2013)


Nominasi Festival Film Indonesia 2013 (FFI 2013) telah diumumkan di Gedung Film, Jakarta Selatan, pada Jumat (22/11). Tidak disangka-sangka, film garapan Upi, Belenggu, mendapat cinta kasih terbanyak dari dewan juri yang dipimpin oleh Slamet Rahardjo. Memimpin dengan raihan 13 nominasi dari 15 kategori yang dibagikan ini sekaligus menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir dimana genre thriller berjaya di ajang ini, terakhir adalah Fiksi (2008). Beberapa nominasi yang digenggam oleh Belenggu meliputi film, sutradara, aktor utama, aktris utama, dan naskah. Bersaing bersama Belenggu di kategori film terbaik adalah 5 Cm, Habibie & Ainun, Laura & Marsha, dan Sang Kiai – yang menjadi perwakilan Indonesia di Academy Awards tahun depan.

November 19, 2013

REVIEW : LAST VEGAS


Terkadang, menekan ekspektasi hingga mencapai titik terendah itu ada untungnya. Saya sama sekali tidak menduga jika akan keluar dari gedung bioskop dengan senyum yang mengembang lebar tatkala menyaksikan Last Vegas. Memang, film ini memiliki ‘dream team’ yang terdiri atas empat aktor veteran penggenggam piala Oscar; Michael Douglas, Robert De Niro, Morgan Freeman, serta Kevin Kline, dan sutradara dengan jejak rekam yang mulus. Belum ditambah premis menggoda yang seolah mengisyaratkan ini adalah versi para lansia untuk The Hangover. Namun setelah The Big Wedding yang menghadirkan mimpi buruk, saya tak mau mengambil resiko. Jangan-jangan, ini akan memberikan efek yang serupa. Kenyataannya, sekalipun dari trailer tak tampak menggoda, ketakutan terhadap Last Vegas sama sekali tak terbukti. Malahan, saya menikmati setiap menit – dari total 105 menit – gelaran dari Jon Turteltaub. Sangat lucu, penuh kegilaan, menyenangkan, dan (ini yang terpenting) tetap terasa hangat. 

November 17, 2013

REVIEW : NOAH: AWAL SEMULA


"Nasib akan mempertemukan kita lagi."

Jika memperbincangkan mengenai musisi atau grup musik dengan pengaruh yang kuat terasa di Indonesia, maka tidak ada alasan untuk tidak menyebut NOAH (dulu dikenal sebagai Peterpan). Di tengah iklim industri musik dalam negeri yang gersang tiada berkesudahan, grup musik ini tak henti-hentinya menciptakan rekor dalam hal angka penjualan album. Ini pun selaras dengan resepsi dari para pemerhati musik yang bernada positif. Kecemerlangan karir yang telah ditorehkan sejak awal 2000-an tetap melaju kencang hingga usia band mencapai angka belasan. Banyak dari kita pun lantas bertanya-tanya, “apa yang membuat NOAH sedemikian istimewanya sehingga publik tak segan-segan untuk memuja, menyembah, dan menjadikan grup musik ini sebagai ‘Tuhan’ mereka?”. Melalui NOAH: Awal Semula, Putrama Tuta yang angkat nama melalui Catatan Harian Si Boy lantas memberikan sebuah akses ke belakang panggung yang tak terbatas kepada khalayak luas. Tujuannya? Membeberkan resep rahasia dari kharisma tak tertahankan milik NOAH. 

November 12, 2013

REVIEW : CARRIE


"The other kids, they think I'm weird. But I don't wanna be, I wanna be normal. I have to try and be a whole person before its to late."

Carrie (1976) versi Brian De Palma adalah sebuah mutiara. Sebuah film horor klasik yang nyaris sulit ditemukan celanya dan begitu layak untuk dihormati dengan sepenuh hati oleh siapapun yang mengatasnamakan dirinya sebagai sineas, penggila, pemerhati, atau kritikus film – terlebih jika memiliki kecintaan berlebih terhadap genre horor. Mengkreasi ulang film legendaris hasil adaptasi novel Stephen King yang telah memiliki pemuja dalam jumlah yang tidak main-main ini dengan memodernisasi beberapa sisi bukanlah perkara yang mudah dan cenderung beresiko tinggi. Katt Shea (The Rage: Carrie 2) dan David Carson (Carrie versi FTV) telah melakukannya dengan begitu memalukan seolah tidak menaruh respek terhadap karya agung De Palma sehingga sudah semestinya diguyur darah babi. Kini, setelah melewati satu dekade sejak remake terakhir, Kimberly Peirce yang angkat nama melalui Boys Don’t Cry mencoba untuk mengambil tantangan yang menganggur bertahun-tahun tersebut dengan menciptakan Carrie generasi YouTube. Akankah kali ini berhasil atau justru bernasib serupa dengan para pendahulu? 

November 10, 2013

REVIEW : ADRIANA


"Untuk bisa merasa kebahagiaan, ada tiga yang harus dimiliki; sesuatu untuk diharapkan, dikerjakan, dan untuk dicintai."

Dalam garapan teranyarnya sekaligus menjadi film ketiga untuk tahun ini, Fajar Nugros mencoba untuk mengambil resiko. Ada sesuatu yang tidak biasa – dan cenderung unik – dalam Adriana. Masih berada di jalur film romantis dengan pangsa pasar utama adalah remaja, namun untuk sekali ini ada bubuhan sejarah yang dimanfaatkan untuk menggulirkan kisah. Huh, sejarah? Ya, si pembuat film dengan suka cita membagi latar belakang dari sejumlah monumen bersejarah di Jakarta yang disajikan dalam bentuk teka teki. Jika Anda telah menyaksikan dwilogi National Treasure yang dibintangi oleh Nicolas Cage, maka boleh dikatakan ini adalah semacam versi Indonesia-nya dengan penekanan lebih pada sisi romantisme. Penonton diajak untuk menyibak teka-teki dari secarik kertas yang menghantarkan pada sisi lain dari Jakarta yang menarik untuk dikuliti demi memenangkan hati seorang gadis. Menggugah selera. 

November 5, 2013

[Preview] DAFTAR FILM INDONESIA SIAP RILIS NOVEMBER 2013


Tak terasa kita telah memasuki bulan November dan hanya dalam hitungan minggu... tahun akan telah berganti. Begitu cepatnya waktu ini berlalu, yah? Sementara hingga bulan ke-11 ini, tercatat hanya ada 2 film Indonesia yang sanggup menembus angka 500 ribu penonton. Harapan demi harapan masih tersebar di November ini dan Anda pun patut bersuka cita karena variasi film yang disajikan sebulan ke depan lebih beragam; kisah percintaan berbalut sejarah, rockumentary band fenomenal, adaptasi buku laris inspiratif, road movie menuju Himalaya, hingga debut perdana Pandji melalui film komedi. 

Untuk lebih lengkapnya, inilah film-film Indonesia yang dirilis pada November 2013: 

November 3, 2013

REVIEW : THOR: THE DARK WORLD


"Ask yourself: what would you sacrifice, for what you believe?" - Malekith

Apabila memperbincangkan soal sekuel dari film superhero, apa yang Anda harapkan? Untuk saya, itu berarti sebuah hidangan yang lebih mewah dan megah dari sebelumnya dengan penceritaan yang lebih kompleks, gelaran aksi plus efek khusus yang kian bombastis, dan (tentunya) villain yang semakin kejam nan sulit untuk ditaklukkan. Beberapa mampu mengabulkannya dengan menghadirkan sebuah sekuel yang lebih perkasa dari sang predesesor, tapi tak sedikit pula yang justru berakhir dengan hambar. Lalu, bagaimana dengan Thor: The Dark World? Anda tentu tak pernah menduga jika ini akan melampaui pendahulunya, bukan? Namun kenyataan yang ada, Thor: The Dark World justru mampu tampil lebih gagah dari jilid pendahulunya. Si nahkoda kapal, Alan Taylor (beberapa episode Game of Thrones, The Sopranos, dan Sex and the City), memberi suntikkan dosis kesenangan yang terbilang tinggi, hingga pada akhir film saya pun mengucap... “hei, ini film yang mengasyikkan!” 
Mobile Edition
By Blogger Touch