April 29, 2013

REVIEW : 9 SUMMERS 10 AUTUMNS


"Aku tak bisa memilih masa kecilku, tapi masa depan itu kita sendiri yang melukiskannya." - Iwan 

Hingga saya menulis ulasan ini, Ifa Isfansyah belum pernah membuat saya mendengus kesal dipenuhi perasaan kecewa setelah menyaksikan film-film garapannya. Dimulai sejak sejumlah film pendek yang sederhana tapi membekas hingga serangkaian film panjang yang masing-masing dikerjakan dengan cermat, Ifa telah menempatkan dirinya sebagai salah satu sutradara terbaik di perfilman Indonesia pada saat ini. Film terbarunya, 9 Summers 10 Autumns, yang diangkat dari sebuah novel laris berjudul sama hasil olahan Iwan Setyawan, semakin memantapkan posisinya. Film ini membuat saya ingin segera meluncur ke rumah, memberikan pelukan erat nan hangat kepada orang tua serta saudara-saudara dan tak lupa sebuah ciuman yang manis turut disertakan. Kisah inspiratif ‘from zero to hero’ yang sejatinya memiliki jalinan penceritaan yang klise, berhasil disuguhkan menjadi sebuah sajian yang bersahaja, penuh kehangatan, dan luar biasa cantik. Ini adalah sebuah tontonan yang akan dengan mudah mempermainkan emosi Anda sepanjang film, terutama jika Anda adalah seseorang yang mencintai keluarga lebih dari apapun. 

April 17, 2013

REVIEW : HARI INI PASTI MENANG


 "Ini suporter Indonesia, udah ke Piala Dunia, masih saja primitif." - Dimas

Apabila selama ini film sepakbola, terutama buatan dalam negeri (setidaknya dalam dwilogi Garuda di Dadaku atau Tendangan Dari Langit), identik dengan perjuangan menggapai mimpi atau jika ingin membelokkannya sedikit, maka itu berkaitan dengan konflik internal yang melingkupi sebuah tim yang tengah mencapai kejayaan, tidak halnya dengan film terbaru garapan Andibachtiar Yusuf. Di Hari Ini Pasti Menang, penonton tidak sekadar menyaksikan lapangan sepakbola-ruangan loker-rumah sang protagonis semata. Ruang lingkup penceritaan tidak sesempit itu. Penonton diajak untuk menelusuri lebih jauh, dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa sepakbola pun telah menjadi ladang bisnis, baik legal maupun ilegal. Kita melihat sisi lain (atau lebih tepatnya, sisi gelap) dari olahraga paling populer di Indonesia ini. Jelas, film yang skripnya digarap oleh Swastika Nohara ini tidak bertutur seringan yang banyak masyarakat kira. Banyak konflik tertuang di dalamnya yang menjadikan jalinan penceritaan tergolong padat dan rumit, namun bagusnya, tetap mengasyikkan untuk diikuti. 

April 11, 2013

REVIEW : FINDING SRIMULAT


"Srimulat itu bukan gombal. Srimulat itu budaya." - Adika Fajar

Saya bukanlah seseorang yang serba tahu atau ‘expert’ apabila berkenaan dengan grup lawak legendaris bernama Srimulat. Ilmu per-Srimulat-an saya pun masih tergolong teramat sangat ‘cethek’. Saya hanyalah seorang anak muda di usia 20-an yang beruntung sempat berkenalan dengan fenomena budaya lintas zaman ini berkat kegemaran orang tua menyaksikan tingkah polah Mamiek Prakoso dkk setiap Malam Jumat di salah satu stasiun televisi swasta – sebut saja, Indosiar. Ketika grup ini memutuskan untuk vakum dari panggung hiburan, saya benar-benar merasa kehilangan. Bagaimanapun, mereka adalah salah satu idola saya kala masih belia. Beruntung... Tuhan menurunkan seorang manusia bernama Charles Gozali ke bumi. Srimulat yang telah beristirahat dengan tenang selama bertahun-tahun, dibangkitkan kembali untuk ‘reunian’ dalam sebuah film layar lebar berjudul Finding Srimulat. Setelah melewati ‘cobaan’ melalui Demi Dewi dan Rasa yang mungkin hanya diingat oleh segelintir orang saja, Charles Gozali bersiap untuk naik kasta melalui film panjang ketiganya ini. Dan yang lebih menggembirakan lagi, Srimulat sudah siap untuk kembali mentas! 

April 9, 2013

Short Reviews : MADRE & BANGUN LAGI DONG LUPUS


Madre 

Madre yang berarti ibu adalah sebuah adonan biang roti berusia 70 tahun yang diwariskan seorang tua kepada pemuda berjiwa bebas bernama Tansen (Vino G Bastian). Terbiasa menjalani kehidupan tanpa dibebani apapun, hidup Tansen mendadak berubah dalam sekejap setelah sebuah tanggung jawab menghampirinya. Pak Hadi (Didi Petet) dan Meilan (Laura Basuki) dengan senang hati mengulurkan tangan untuk membantu Tansen mengelola Madre, meski, tentunya, keputusan untuk selamanya berada dalam kebebasan atau melanjutkan hidup dengan mengambil tanggung jawab sepenuhnya dalam genggaman Tansen. Diangkat dari novelet berjudul sama karangan Dewi Lestari, Madre adalah sebuah hidangan lezat yang ringan dan penuh dengan kesenangan di dalamnya. Salah satu sajian terbaik dari Benni Setiawan. Vino G Bastian dan Laura Bastian bermain kompak, sementara Didi Petet senantiasa mencuri perhatian. Sekalipun tidak benar-benar mempunyai lonjakan konflik yang berarti, Madre tak pernah jatuh dalam kubangan menjemukan berkat racikan resep yang tepat yang mengandung dialog-dialog menggelitik, tata artistik cantik, serta skoring musik aduhai. Sekalipun Madre bukanlah hidangan terbaik yang ada di kota saat ini, akan tetapi ini tetaplah sebuah hidangan menggugah selera yang tak akan membuat Anda menyesal untuk mencicipinya. (Exceeds Expectations)

April 5, 2013

Short Reviews : THE HOST, G.I. JOE: RETALIATION, THE CROODS


The Host 

The Host diangkat dari novel lainnya garapan Stephenie Meyer. Inti ceritanya tidak berbeda jauh dari The Twilight Saga dimana seorang perempuan muda diperebutkan oleh dua laki-laki. Hanya saja, untuk sekali ini, ‘status’ sebagai makhluk asing, dalam hal ini alien, disandang oleh si gadis bernama Melanie Stryder (Saoirse Ronan) yang mana bukan sosok lemah gemulai a la Bella Swan. Dan, The Host pun tidak memiliki jalinan penceritaan seburuk franchise laris tersebut. Ketika Andrew Niccol tidak lagi fokus pada romansa yang digambarkan dengan seribu ciuman (nyaris setiap menit!), justru pada saat itulah ada sesuatu yang ingin diketahui lebih lanjut dalam The Host. Terima kasih kepada Saoirse Ronan untuk performanya yang konsisten dalam menghidupkan sosok Melanie yang tubuhnya dihuni oleh alien dengan nama panggilan Wanda dimana pergolakan batinnya terlihat meyakinkan dan menggugah emosi sehingga secara mengejutkan sanggup membuat mata saya berkaca-kaca. Tanpa adanya akting memukau dari Ronan, The Host mungkin akan berakhir sebagai padang gersang yang tandus layaknya tempat tinggal para pemberontak di film ini. Niccol patut mentraktir Ronan dengan paket liburan gratis karena telah menyelamatkan film teranyarnya ini dari keterpurukan. (Acceptable)

April 4, 2013

[Preview] DAFTAR FILM INDONESIA SIAP RILIS APRIL 2013


Apabila bulan lalu bagi sebagian dari Anda terasa kering dan kurang bergairah, maka bersiaplah untuk dicerahkan kembali pada bulan April ini. Ada sejumlah film nasional yang sangat layak untuk diantisipasi; kembalinya legenda hidup serta tokoh fiksi legendaris, film mengenai dunia sepakbola Indonesia, proyek joint venture Hollywood-Indonesia, dan adaptasi novel inspiratif yang laris manis di pasaran. Sungguh terdengar menjanjikan, bukan? 

April 1, 2013

REVIEW : TAMPAN TAILOR


"Hidup itu bukan masalah berada di atas atau di bawah, tetapi cara kita menjalaninya dengan keyakinan dan cinta." - Topan

Saat menyaksikan Tampan Tailor di layar perak, diri ini seolah sulit untuk mempercayai bahwa film ini diproduksi oleh Maxima Pictures. Tiada maksud untuk berburuk sangka sama sekali. Apabila Anda mengikuti perkembangan perfilman dalam negeri, maka tentu tahu apa yang saya maksud, bukan? Jejak rekam rumah produksi yang satu ini dalam lima tahun terakhir sama sekali tidak menggembirakan. Nama baik telah benar-benar tercoreng sehingga film apapun yang ditelurkan oleh mereka akan melewati proses ‘penghakiman awal’ dari masyarakat. Seolah tidak ada sedikit pun kepercayaan bahwa Maxima bisa berubah. Tapi, yah, ini tentu sesuatu yang wajar terlebih setelah hati disakiti dan kepercayaan dinodai berkali-kali melalui suguhan berupa deretan film-film yang berada dalam kualitas ‘ampun deh’. Harapan untuk bangkit dari keterpurukan berada di angka 0. Maka ketika Tampan Tailor hadir meramaikan bioskop tanah air, tiada sedikit pun ekspektasi terhadap film yang tersemat. Bahkan, penilaian awal yang muncul – hanya dengan menyimak trailer – adalah ini hasil tiruan The Pursuit of Happyness. Sadis. 
Mobile Edition
By Blogger Touch