June 15, 2012

REVIEW : MADAGASCAR 3: EUROPE'S MOST WANTED


"In order to get home, we will come up with an act that will blow everyone away!" - Alex

Mari kita menjelajahi daratan eropa bersama empat sekawan penghuni Central Park Zoo yang baru saja terdampar di Afrika! Di jilid ketiga yang berjudul lengkap Madagascar 3: Europe’s Most Wanted ini, Alex (Ben Stiller), Marty (Chris Rock), Melman (David Schwimmer), dan Gloria (Jada Pinkett Smith), menjalani sebuah petualangan yang lebih seru dan konyol dari sebelumnya. Kali ini mereka mau tak mau harus bergabung dengan rombongan sirkus keliling demi menghindari kejaran dari Kapten Chantel DuBois (Frances McDormand), pemimpin satgas pengontrol binatang Monako, yang terobsesi untuk ‘mengoleksi’ kepala Alex. Petualangan mereka bermula dari Monako, berlanjut ke Prancis, Italia, dan berakhir di Inggris. Bagi Anda yang merasa bahwa dua jilid Madagascar yang sebelumnya terasa datar dan membosankan, jangan keburu skeptis dengan seri teranyar ini terlebih dahulu. Dua sutradara franchise ini, Eric Darnell dan Tom McGrath, kembali duduk di bangku penyutradaraan sekali lagi, dan kali ini mendapat bantuan penuh dari pembesut Shrek 2, Conrad Vernon. Hasilnya? Sebuah seri terbaik dari franchise Madagascar. Tontonan keluarga yang seru, menyenangkan, dan tentunya menghibur. 

Permasalahan dalam Madagascar 3: Europe’s Most Wanted dimulai tatkala para pinguin dan simpanse meninggalkan Alex, Marty, Melman, dan Gloria, di Afrika demi mencoba keberuntungan (atau malah justru merampok?) di kasino Monte Carlo. Mengalami mimpi buruk bahwa mereka akan terjebak selamanya di Padang Savana Afrika, Alex pun mengajak konco-konconya – termasuk para kukang yang super rempong – untuk menjemput para pinguin dan simpanse. Monte Carlo bukanlah tempat bagi singa, zebra, jerapah, dan kuda nil. Apabila ingin rencana berjalan dengan mulus, strategi paling jitu harus dipersiapkan. Ah, tapi dimana letak serunya jika segala rencana berjalan dengan semestinya? Para petinggi di belakang layar tidak akan mengizinkan, begitu juga dengan penonton. Rombongan hewan ini tanpa sengaja, tentu saja, menciptakan kekacauan di Hotel De Paris saat menjalankan operasi penyelamatan. Pihak keamanan hotel pun langsung menghubungi petugas pengontrol binatang yang dipimpin oleh Kapten Chantel DuBois yang luar biasa cekatan. Petugas yang sangat menggemari lagu milik Edith Piaf, "Non Je Ne Regrette Rien", ini tak akan menyerah hingga berhasil mendapatkan kepala Alex. 

Adegan pembuka adalah salah satu bagian terbaik yang tidak boleh Anda lewatkan saat menyaksikan Madagascar 3: Europe’s Most Wanted. Adegan kejar-kejaran di Monte Carlo dikemas dengan cepat, seru, dan menyenangkan. Tak hanya dibuat tegang, saya pun berhasil dibuat terpingkal-pingkal melihat tingkah polah para binatang plus Kapten DuBois. Elemen komedi slapstick hiperbolis diterapkan disini. Kelucuan yang hadir memang jarang disebabkan oleh dialog yang cerdas, melainkan berasal dari adegan-adegan yang lebaynya tak ketulungan. Lebay pol! Simak saja bagaimana aksi DuBois saat mengejar para rombongan hewan yang sama sekali tidak masuk akal. Lagipula, mengapa mencari adegan yang masuk akal dalam sebuah film animasi? Selama masih menyenangkan untuk ditonton, tak masalah se-lebay apapun adegan tersebut dikemas. Bagusnya, Madagascar 3: Europe’s Most Wanted pun tak dimuati dengan dialog penuh ceramah. Pesan moral tetap diselipkan tanpa perlu membuat jidat penonton mengerut. 

Rombongan hewan ini kudu mencari cara untuk meloloskan diri dari kejaran Kapten DuBois. Satu-satunya jalan adalah dengan bergabung bersama rombongan sirkus keliling yang terdiri dari Vitaly (Bryan Cranston), Gia (Jessica Chastain), Stefano (Martin Short), dan beberapa hewan lainnya. Pada awalnya, hubungan antara para penghuni kebun binatang dan para hewan sirkus ini kurang baik. Vitaly tak percaya kepada Alex. Namun segalanya berubah setelah Alex dan timnya berhasil membangun kembali kepercayaan diri para anggota sirkus yang telah runtuh akibat trauma masa lalu. Setelah adegan pembuka yang menyenangkan, trio sutradara kembali mengajak para penonton, khususnya anak-anak, untuk bersenang-senang dalam pertunjukkan sirkus yang penuh warna. Saya mendapatkan kepuasan tersendiri tatkala menyaksikan Madagascar 3: Europe’s Most Wanted, kepuasan yang tidak saya dapatkan di dua jilid sebelumnya. Dengan ritme yang berjalan cepat, seru, dan penuh dengan tawa, 85 menit terasa sangat singkat. Lagu ‘Afro Circus’ yang di-remix dengan ‘I Like to Move It’ yang dibawakan oleh Marty atau Chris Rock menjadi sajian penutup yang lezat. Hingga beberapa hari setelah menyaksikan film ini, lagu ini masih ‘stuck’ di kepala saya dan tak henti-hentinya mendendangkannya. Saya kecanduan lagu ini! Jika Anda tengah mencari sebuah tontonan yang sanggup menghibur anak-anak atau keponakan Anda dan tetap bisa Anda nikmati, maka Madagascar 3: Europe’s Most Wanted adalah pilihan yang tepat.

Exceeds Expectations

2D atau 3D? Saya sangat menyarankan Anda untuk menyaksikannya dalam versi 3D. 



No comments:

Post a Comment

Mobile Edition
By Blogger Touch